Aplikasi media sosial berbasis
lokasi, Yogrt, hari ini meluncurkan
kampanye bertajuk “Yogrt Pesta’in Sekampung” sebagai ajakan kepada masyarakat
Indonesia untuk terhubung kembali dengan
orang-orang sekitar, saling berkomunikasi, dan melanjutkan tradisi dengan
semangat saling berbagi, berbuat baik, dan bermaaf-maafan - salah satunya halal bi halal. “Yogrt
Pesta’in Sekampung” merupakan jenis kampanye pertama yang mendorong
pengguna aplikasi menjadi Pahlawan
Kampung-nya dan pulang ke daerah asal sebagai tuan rumah untuk merayakan halal bi halal di kampung asal mereka, yang
mampu mengakomodir hingga 5.000 orang*.
“Masyarakat Indonesia menganut kolektivisme yang lebih mengedepankan
kelompok sehingga memiliki kecenderungan untuk menjadi bagian dari sebuah
komunitas. Sebagai aplikasi media sosial yang dikembangkan khusus untuk
Indonesia, Yogrt sangat memahami kondisi tersebut, termasuk kultur dan tradisi yang berlaku. Karenanya,
kampanye ’Yogrt Pesta’in Sekampung’ ini kami gagas untuk merayakan salah satu
momen besar di Indonesia, yakni Hari Raya Idul Fitri dan budaya halal bi halal. Juga, memfasilitasi
kebutuhan individu untuk berkontribusi ke daerah asal mereka dan terus menjadi
bagian positif dari masyarakat,” papar Jason Lim, Co-founder Yogrt. Kampanye berlangsung selama periode 29 Mei hingga 25 Juni 2017.
Diluncurkan pada 2014 lalu, berbeda
dengan media sosial lainnya, Yogrt, memberi kesegaran baru yang memungkinkan
penggunanya untuk dapat dilihat, didengar dan saling terhubung tanpa bergantung
pada popularitas. Yogrt mengedepankan kesetaraan – pengguna tidak harus mem-follow akun tertentu untuk mendapatkan update. Menghadirkan kemudahan untuk
bersosialisasi dan membangun komunitas, aplikasi ini telah diunduh 6 juta orang di seluruh Indonesia.
Krusialnya peran media sosial sebagai platform
komunikasi masa kini dipaparkan psikolog Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPED. Menurutnya, “Manusia tidak bisa dilepaskan
dari kebutuhan bersosialisasi dengan sesama. Lebih jauh, sederhana kok, mereka melakukannya
untuk bahagia. Tak bisa dipungkiri
perkembangan teknologi dan digitalisasi berpengaruh pada pergeseran cara
individu berhubungan dengan orang lain - yakni beralih ke media sosial. Hal ini
bukan masalah, asalkan platform tersebut
bisa mewadahi kebutuhan mereka dalam bersosialiasi untuk kemudian mendapatkan
kebahagiaan.”
Lebih lanjut Rosdiana menambahkan,
adanya konsep psikologi The Three A’s of Happiness
yang menjelaskan tiga kebutuhan dasar untuk mencapai kebahagiaan, yaitu 1) Acceptance - penerimaan, 2) Affection - kasih sayang, dan 3) Achievement - pencapaian. “Kebutuhan penerimaan menjawab eksistensi hidup
seseorang di dunia – atau skala lebih kecilnya, dalam sebuah kelompok. Sementara,
kebutuhan kasih sayang menjawab perasaan
untuk dihargai. Terakhir, kebutuhan pencapaian
menjawab keinginan untuk berkontribusi atau bermanfaat bagi orang lain. Media
sosial berupaya menawarkan semua itu. Meski demikian, perlu diingat, khususnya
bagi masyarakat Indonesia, media sosial juga harus mengakomodasi keterikatan
mereka yang sangat kuat dengan tradisi,” terusnya.
Inisiasi Yogrt menghadirkan kampanye
“Yogrt Pesta’in Sekampung” menjadi salah satu upaya merealisasikan
kebutuhan-kebutuhan di atas melalui media sosial. Selama periode kampanye, para pengguna diajak berbagi cerita
menarik melalui aplikasi Yogrt - tentang mengapa kampung mereka berhak menjadi
tempat penyelenggaraan halal bi halal
sekampung yang disponsori sepenuhnya oleh Yogrt. Kisah bisa berupa kenangan
manis, keinginan untuk merayakan tradisi kebersamaan bersama kerabat terdekat
di kampung halaman, atau sekedar mengungkapkan rasa rindu, cinta dan terima
kasih kepada kampung halamannya. Lima partisipan dengan cerita menarik akan
masuk ke babak final. Finalis dengan suara dukungan terbanyak akan menjadi
Pahlawan Kampung dan tuan rumah untuk acara pesta halal bi halal yang dapat mengakomodir sampai dengan 5.000 orang* pada
Juli mendatang.
Selebriti asal Sukabumi, Jawa Barat, Ananda Omesh, turut berbagi kisah, “Lebaran dan tradisi halal bi halal menjadi momen yang selalu
saya nanti. Bukan hanya merayakan bersama keluarga, momen ini juga saya
manfaatkan untuk kembali menjalin silaturahmi dengan orang-orang sekitar di
kampung halaman. Karenanya saya sangat antusias dengan kampanye “Yogrt Pesta’in
Sekampung” yang mentransformasikan sosialiasi dunia maya
ke kegiatan tatap muka dengan tetap menjunjung tradisi khas Indonesia.”
Posting Komentar